1.
Kain Mori
Kain mori merupakan bahan utama untuk membuat batik
tulis, kain ini berasal dari bahan kapas yang telah mengalami proses
pemutihan dan memiliki klasifikasi khusus. Kain yang bisa digunakan untuk bahan
batik tentunya adalah kain yang mudah menyerap zat-zat pewarna batik. Kain mori
primisima misalnya, merupakan salah satu jenis kain yang memiliki kualitas
tertinggi, meski daya serapnya kurang. Selain itu bisa juga
menggunakan kain mori berjenis prima yang memiliki kualitas sedang dengan
benang yang sedikit kasar. Untuk menghemat biaya bisa juga menggunakan kain
mori biru yang merupakan kain dengan kualitas rendah dengan tekstur kasar. Selain
tiga jenis kain mori tadi, untuk bahan batik tulis juga bisa menggunakan kain
Kapas Grey, Kain rayon, Kain Kapas dan bisa juga menggunakan kain sutera.
2.
Malam/Lilin
Malam atau lilin batik berfungsi untuk penahan warna
pada batik sehingga bisa memunculkan pola. Ada beberapa jenis malam yang bisa
digunakan untuk membatik, diantaranya adalah malam klowong,
malam tembok dan malam bironi. Malam klowong digunakan
untuk nglowongi atau pelekatan pertama pada motif yang sudah
dibuat (mempertegas pola). Malam tembok digunakan untuk nemboki/ngeblok/mengisi bidang yang luas pada sebuah pola.
Sedangkan malam bironi digunakan untuk menutupi warna biru serta isen-isen.
3.
Pewarna Batik
Untuk pembuatan batik terdapat dua jenis zat pewarna
yang bisa dipilih, zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis atau buatan. masing-masing zat
pewarna tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk
industri batik saat ini sebagian pengrajin lebih banyak menggunakan zat pewarna sintetiskarena lebih praktis, bahan mudah didapat, murah dan
terdapat banyak pilihan warna.
4.
Canting
Canting merupakan salah satu alat batik yang berfungsi
untuk melukis motif batik menggunakan malam. Ada banyak sekali jenis canting
yang bisa digunakan, masing-masing jenis tersebut memiliki fungsi yang berbeda,
ada yang berfungsi sebagai pembentuk pola, berfungsi sebagai isen atau yang lainnya.
5.
Wajan dan Kompor Kecil
Alat ini berfungsi untuk tempat memanasi malam yang
diletakkan diatas kompor. wajan kecil yang digunakan untuk membatik biasanya
terbuat dari alumunium ataupun tembaga. Kompor kecil, merupakan alat yang
berfungsi sebagai sumber panas untuk melelehkan malam batik. Kompor kecil ini
biasanya terdapat stelan yang bisa digunakan untuk mengontrol besar-kecilnya
api. Pada umumnya para perajin biasanya menggunakan jenis kompor minyak biasa.
6.
Gawangan
Gawangan merupakan salah satu alat batik yang
berfungsi sebagai penyangga kain saat proses membatik. Gawangan batik ini bisa
terbuat dari kayu ataupun bambu. Untuk para juragan batik
jaman dulu biasanya memiliki gawangan yang diberi motif hiasan pada bagian
atasnya. Biasanya berupa ukiran kayu yang membentuk motif tertentu seperti naga
ataupun motif lung-lungan (tumbuhan).
7.
Dingklik
Dingklik merupakan kursi kecil terbuat dari kayu,
plastik atau apapun sebagai tempat duduk perajin. Biasanya memang proses
menggambar batik tulis dilakukan dengan cara duduk di bawah, tidak dilakukan
dengan berdiri sebagaimana yang dilakukan pengrajin saat membuat batik cap.
8.
Bandul
Adalah alat pemberat yang digunakan untuk menahan kain
batik agar tidak mudah bergeser ketika sedang dilukis dengan malam. Bandul ini
bisa terbuat dari kayu, besi atau apapun yang bisa difungsikan sebagai
pemberat.
9.
Taplak
Merupakan selembar kain yang digunakan sebagai alat
untuk alas saat membatik. alas ini ditempatkan diantara paha dan kain batik
agar tidak mengotori pembatik.
10. Meja Kayu
Meja kayu sering difungsikan untuk
meluruskan/meratakan permukaan kain sebelum dibatik. Selain itu juga bisa
digunakan untuk menggambar pola motif batik diatas kain dengan menggunakan
pensil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar